Palembang, suara-rakyat.net | Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang tengah menjadi sorotan setelah sebuah video kegiatan ospek mahasiswa baru viral di media sosial. Rekaman berdurasi 25 detik tersebut memperlihatkan sejumlah mahasiswa baru diarahkan untuk melakukan aksi ciuman massal di lapangan, dipandu oleh senior yang berperan layaknya “dosen” dadakan. Dalam video itu terdengar suara senior memberikan komentar kepada peserta yang tampak enggan mengikuti instruksi, dengan kalimat yang kemudian menuai kecaman luas.
Aksi tersebut segera menuai kritik keras dari masyarakat. Banyak pihak menilai peristiwa itu tidak hanya tidak mendidik, tetapi juga melecehkan martabat mahasiswa baru. Pihak Universitas Sriwijaya melalui pernyataan resminya menegaskan bahwa kegiatan tersebut sama sekali tidak termasuk dalam rangkaian ospek resmi kampus. Unsri menilai peristiwa itu merupakan aktivitas ilegal yang dilakukan di luar ketentuan universitas.
Sebagai tindak lanjut, Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA) yang diduga menjadi penyelenggara acara langsung dibekukan sementara sambil menunggu hasil investigasi. Langkah ini diambil untuk memastikan adanya evaluasi menyeluruh sekaligus memberikan sanksi tegas apabila ditemukan pelanggaran.
Kasus ini kembali menguatkan sorotan publik terhadap praktik perpeloncoan di dunia kampus. Tradisi yang kerap diklaim sebagai ajang pembentukan mental mahasiswa baru, dalam banyak kasus justru dinilai sarat dengan unsur pelecehan dan penyalahgunaan kekuasaan. Insiden di Unsri menjadi pengingat bahwa orientasi mahasiswa seharusnya diarahkan pada pengembangan karakter, akademik, dan nilai kemanusiaan, bukan sekadar ritual yang berpotensi merendahkan martabat.
Penulis: Surya Utama