Semarang, SUARA RAKYAT — Semarang menjadi tuan rumah pertemuan penting para pendidik ketika 100 guru Bahasa Jawa dari berbagai SMK di Jawa Tengah mengikuti Fasilitasi Kurikulum Muatan Lokal dan Rapat Koordinasi MGMP Bahasa Jawa tingkat provinsi. Acara berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Senin (17/11/2025), sebagai upaya memperkuat kembali kurikulum berbasis kearifan lokal.
Ketua penyelenggara, Ani Faiqoh, S.Pd., dalam laporannya menyampaikan bahwa forum ini disusun untuk menyamakan persepsi antar guru sekaligus memperbarui kurikulum muatan lokal agar selaras dengan dinamika perkembangan zaman. Ia menekankan bahwa guru Bahasa Jawa kini dituntut lebih adaptif, termasuk dalam memanfaatkan kecerdasan artifisial untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan tidak monoton.
Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Nasikin, S.STP., M.Kom., yang hadir mewakili kepala dinas, menegaskan empat poin utama yang menjadi pedoman pembangunan pendidikan di Jawa Tengah. Poin tersebut mencakup penguatan pemanfaatan AI, penguatan MGMP, penerapan trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara, serta keterkaitan program pendidikan dengan misi pembangunan daerah yang mengutamakan peningkatan kualitas SDM.
Peserta mendapatkan manfaat langsung dari forum tatap muka ini. Ratna Palupi, S.Pd., dari SMKN 1 Kaligondang, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Ia menyebut bahwa fasilitasi muatan lokal Bahasa Jawa yang kembali digelar secara luring memberikan ruang lebih efektif untuk berdiskusi dan memperkuat jejaring antar guru.
Setelah pembukaan, agenda dilanjutkan dengan fasilitasi implementasi teknologi AI dalam pembelajaran mendalam serta rapat koordinasi MGMP tingkat provinsi. Dalam workshop yang dipandu Masruhan Mufid, S.Pd., M.Kom., GR., C.TP., peserta memperoleh pemahaman tentang strategi pembelajaran mendalam, pemanfaatan AI dalam perencanaan dan evaluasi pembelajaran, serta digitalisasi materi ajar untuk kebutuhan pembelajaran modern.
Kegiatan ini mempertegas komitmen Jawa Tengah dalam memperkuat pendidikan vokasi berbasis budaya, sembari memastikan para pendidik mampu terus beradaptasi dan berinovasi di tengah perkembangan teknologi yang bergerak cepat.
