Dari Etalase ke Redaksi, Perjalanan Mega Mikasari Menyulam Makna Halal dan Keberkahan

Purbalingga, SUARA RAKYAT – Perjalanan hidup Mega Mikasari menggambarkan transformasi seorang perempuan yang membangun langkahnya dari dunia usaha kecil hingga berperan dalam ekosistem media digital. Dari pengalaman berjualan sederhana, ia berkembang menjadi pendamping proses produk halal UMKM, lalu menapaki dunia jurnalistik dengan fokus pada pemberdayaan dan narasi positif.

Mega mengenang awal perjalanannya dengan sederhana. Ia hanya ingin membantu ekonomi keluarga melalui usaha kecil-kecilan. Namun di balik aktivitas harian yang tampak biasa, ia menemukan nilai yang kelak menjadi pijakan kariernya: ketulusan, kejujuran, dan pentingnya menjaga kepercayaan.

Pengalaman bertemu berbagai pelaku UMKM membuat peralihannya sebagai pendamping halal terasa alami. Selama dua tahun terakhir, ia mendampingi puluhan pelaku usaha dari tahap awal hingga terbitnya sertifikat halal. Kendala teknis, kecemasan pelaku usaha, hingga proses dokumentasi ia temui hampir setiap hari. Baginya, tugas pendamping bukan hanya menjembatani persyaratan administratif, tetapi juga menenangkan para pelaku usaha agar tidak merasa terbebani oleh proses sertifikasi. Menurutnya, sertifikasi halal justru menjadi nilai tambah yang memperkuat kepercayaan konsumen.

Dari pendampingan itu, Mega menyaksikan banyak kisah ketekunan: ibu rumah tangga yang memulai usaha rumahan, anak muda desa yang merintis jalan kemandirian ekonomi, hingga produsen yang ingin meningkatkan standar usahanya. Berbagai kisah itu mengajarkan bahwa pencapaian kecil mampu memberi dampak besar bagi keluarga hingga komunitas.

Pengalaman lapangan itulah yang kemudian mendorong Mega terjun ke dunia media. Kini ia aktif menulis berita dan artikel inspiratif, khususnya seputar UMKM, perempuan, dan pendidikan keluarga. Baginya, jurnalisme adalah ruang keberpihakan, bukan sekadar pelaporan. Melalui tulisannya yang dikenal jujur dan berempati, ia berupaya menghadirkan narasi yang menggerakkan masyarakat.

Meski kini lebih banyak berkutat dengan dunia redaksi, prinsip halal tetap menjadi pedoman hidupnya. Bagi Mega, makna halal bukan hanya urusan produk, melainkan sikap untuk menjaga kejujuran, kebersihan niat, dan manfaat bagi sesama. Ia menyebut perjalanannya sebagai proses menemukan cara baru untuk membantu lebih banyak orang, baik melalui pendampingan maupun tulisan.

Mega Mikasari berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Ia tercatat sebagai Pendamping Proses Produk Halal dan Penyelia Halal BPJPH, serta aktif bekerja sebagai jurnalis. Aktivitasnya berfokus pada pendampingan UMKM dan penyusunan konten yang mendorong pemberdayaan perempuan, ekonomi halal, serta narasi media yang membangun.

Web |  + posts

Tinggalkan Balasan