Gelombang Kritik Menguat: Forum Purbalingga Desak Perbaikan Kepemimpinan Fahmi–Dimas, Wacana Pemakzulan Mencuat

Purbalingga, SUARA RAKYAT —- Pertemuan forum masyarakat Purbalingga yang digelar pada 17 November 2025 di kediaman Tenny Juliawati mempertemukan berbagai elemen politik dan masyarakat. Hadir dalam forum tersebut perwakilan dari PDI Perjuangan, PKB, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, NasDem, Wirapraja Purbalingga, Aliansi Advokat dan Media, tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis, serta pegiat sosial di Kabupaten Purbalingga. Ketua DPRD Purbalingga, HR Bambang Irawan, S.H., turut hadir dan dalam sambutannya menegaskan bahwa kondisi Purbalingga saat ini sedang tidak baik baik saja. Beliau menyayangkan sikap Bupati Purbalingga yang dinilai kerap tidak menghadiri agenda resmi undangan ketua DPRD.

Bambang Irawan juga menekankan pentingnya transparansi dalam penyusunan RAPBD serta menyoroti buruknya pola komunikasi Bupati Purbalingga dengan sejumlah dinas yang berada di Kabupaten Purbalingga. Beliau menilai beberapa kebijakan pemerintah daerah telah melanggar aturan yang berlaku. Ketidakpuasan serupa juga datang dari partai-partai pengusung pasangan Fahmi-Dimas yang merasa kecewa atas kinerja Bupati Purbalingga ( Fahmi – Dimas )

Dalam forum yang sama, Abah Slamet Wahidin mengingatkan para pelaku politik agar kembali fokus pada pembangunan dan kemakmuran Purbalingga. Beliau menilai kepemimpinan pasangan Fahmi-Dimas masih dipengaruhi kelompok yang membeda-bedakan, sehingga menghambat terciptanya persatuan. Abah Slamet Wahidin menegaskan bahwa kemakmuran hanya bisa dicapai melalui kebersamaan dan menghimbau awak media untuk tetap netral serta menyajikan informasi apa adanya. Beliau menyerukan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal kepemimpinan Fahmi-Dimas sesuai harapan memajukan Purbalingga, atau mempertimbangkan opsi pemakzulan jika kinerja tidak membaik.

Pakar hukum Abdy Warsono, S.H., menyatakan kesiapannya mendampingi proses hukum terkait dugaan pelanggaran dalam kepemimpinan Fahmi-Dimas jika diberikan kuasa. Sementara itu, Tenny Juliawati menegaskan bahwa apabila Bupati Purbalingga tidak dapat menjalankan tugas dengan baik, maka lebih baik mengundurkan diri saja. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Romo Kyai Syafi’i.

(SURYA UTAMA)

Web |  + posts

Tinggalkan Balasan