Banjarnegara, Suara Rakyat | Aktivitas penambangan pasir ilegal di Desa Karanganyar, Kabupaten Banjarnegara, terus menuai kecaman. Operasi yang dilakukan tanpa izin resmi itu dinilai menunjukkan sikap semena-mena para pengusaha tambang yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibanding keselamatan lingkungan serta kesejahteraan warga.
Dalam pernyataannya pada Minggu, 30 November 2025, Sekretaris Desa Karanganyar, Tejo, mengungkapkan bahwa pemerintah desa tidak pernah dilibatkan dalam aktivitas penambangan tersebut. Menurutnya, para pengelola tambang hanya menetapkan pungutan Rp5.000 per truk untuk kas RT sekitar lokasi, tanpa kontribusi apa pun kepada pemerintah desa yang harus menanggung dampak kerusakan infrastruktur.
Tejo menambahkan bahwa pihaknya baru mengetahui status ilegal tambang tersebut setelah dilakukan penelusuran. Ia menegaskan bahwa desa dirugikan karena jalan yang digunakan kendaraan pengangkut pasir dibangun dengan dana desa, sementara kerusakan yang ditimbulkan semakin berat akibat intensitas kendaraan berat. Pemerintah desa berencana memanggil tiga penambang yang beroperasi guna meminta klarifikasi menyeluruh.
Kerusakan lingkungan juga menjadi sorotan utama. Aktivitas penambangan disebut berpotensi memicu bencana seperti longsor dan banjir. Di sisi lain, mobilitas truk pengangkut pasir turut membuat jalan licin saat hujan dan menimbulkan debu pekat ketika musim kemarau, sehingga membahayakan warga yang melintas.
Salah satu pengusaha berinisial F sebelumnya mengakui bahwa kegiatan penambangan yang dijalankan memang tidak berizin. Pengakuan ini semakin menguatkan dugaan bahwa aktivitas ilegal berlangsung secara sadar tanpa memperhatikan aspek hukum maupun dampaknya terhadap masyarakat.
Informasi ini diharapkan segera ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum dan instansi berwenang. Langkah tegas dinilai diperlukan untuk memastikan perlindungan terhadap lingkungan serta mencegah kerugian masyarakat yang semakin meluas.
Surya Utama
Halo, saya Surya Utama, Pemimpin Redaksi Suara-rakyat.Net.
Saya dipercaya untuk memimpin redaksi dalam menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Bagi saya, jurnalisme adalah panggilan untuk menjaga kebenaran dan memberikan informasi yang bisa menjadi suara rakyat.
