Jakarta, Suara-rakyat.net | Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menghadapi kenyataan pahit setelah usulan tambahan anggaran yang diajukan jauh dari harapan. Menteri Abdul Mu’ti sebelumnya mengajukan tambahan Rp52,9 triliun untuk mendukung berbagai program prioritas pendidikan, namun hasil pembahasan di DPR hanya menyetujui Rp400 miliar.
Usulan anggaran tersebut diajukan untuk memperluas penerima beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), meningkatkan tunjangan bagi guru honorer, hingga merevitalisasi fasilitas sekolah di berbagai daerah. Namun, persetujuan DPR yang jauh lebih kecil membuat banyak program terancam tak bisa terlaksana sesuai rencana.
“Dari kebutuhan tambahan Rp52,9 triliun, kami masih memerlukan Rp52,5 triliun lagi,” ujar Menteri Abdul Mu’ti usai rapat bersama DPR.
Dengan keterbatasan dana, Kemendikdasmen kini dituntut menyusun strategi baru agar program-program prioritas tetap berjalan. Kondisi ini menjadi cerminan tantangan besar dalam pengelolaan anggaran pendidikan, di mana kebutuhan riil di lapangan sering kali tak sebanding dengan kemampuan fiskal pemerintah.
Penulis: Surya Utama
