Purbalingga, Suara Rakyat — Di balik pesatnya pertumbuhan jaringan media online PT Digital Indo Group yang kini membawahi lebih dari 50 redaksi di seluruh Indonesia, berdiri satu sosok yang menjadi pusat energi dan arah kebijakan redaksi: Purwono, pria yang lebih akrab disapa dengan julukan khasnya, Bos Gundul.
Julukan itu bukan sekadar panggilan akrab karena ciri fisiknya, melainkan simbol dari gaya kepemimpinan yang tegas, berani, dan apa adanya, tanpa lapisan basa-basi. Namun, di tengah ketegasan itu, Purwono dikenal memiliki selera humor segar yang membuat suasana kerja di lingkup redaksi selalu hidup dan bersahabat.
Sebagai Direktur Redaksi Nasional PT Digital Indo Group, Purwono memainkan peran vital dalam membangun arah redaksi dan menjaga standar integritas jurnalistik di seluruh jaringan media di bawah naungannya. Ia memastikan setiap redaksi memiliki identitas kuat, berpihak pada kepentingan publik, dan tetap menjunjung tinggi etika jurnalistik.
“Kecepatan boleh penting, tapi akurasi itu harga mati,” begitu prinsip yang kerap ia ulangi di setiap pertemuan redaksi. Di bawah arahannya, PT Digital Indo Group berkembang menjadi salah satu jaringan media digital dengan pertumbuhan tercepat dan paling solid di Indonesia.
Meski terkenal tegas dan disiplin, Purwono tidak pernah kehilangan sisi manusiawinya. Ia dikenal mampu menegur sambil membuat orang tertawa, menciptakan iklim kerja yang hangat namun profesional. Tak heran, banyak jurnalis muda yang menganggapnya sebagai mentor inspiratif — sosok yang bisa tegas tanpa harus menakutkan.
Baginya, masa depan media digital bukan sekadar soal teknologi, tetapi bagaimana jurnalisme tetap punya jiwa dan kejujuran. Ia terus menanamkan nilai-nilai itu di setiap lini redaksi, agar Digital Indo Group tidak hanya besar secara jumlah, tetapi juga kuat secara kredibilitas.
Kini, nama Bos Gundul sudah melekat sebagai simbol kepemimpinan yang autentik dalam dunia pers digital Indonesia. Tegas dalam prinsip, ringan dalam pergaulan, dan selalu punya cara untuk membuat orang di sekitarnya bersemangat.
Purwono membuktikan bahwa menjadi pemimpin besar tak harus berwajah dingin. Kadang, kepala plontos dan tawa tulus justru cukup untuk memimpin perubahan besar di dunia media.
Surya Utama
