PURBALINGGA, SUARA RAKYAT — Malam yang biasanya terasa mencekam di sebuah lokasi angker di wilayah itu berubah menjadi hening penuh makna. Sosok spiritual Surya Utama Putra Langit, yang dikenal dengan julukan Sang Petarung Ghoib, melakukan penelusuran sekaligus ritual penetralan energi negatif yang diyakini sudah lama bersemayam di tempat tersebut.
Tanpa atribut mistik, tanpa dupa maupun mantra kuno, Surya Utama hanya membawa sebotol air mineral yang digunakan sebagai media spiritual. Di bawah cahaya redup senter, ia melangkah perlahan menyusuri area yang selama ini ditakuti warga. Dengan ketenangan dan keyakinan, ia memusatkan energi murni sambil melantunkan doa, memohon perlindungan dan keseimbangan kepada Sang Pencipta.
“Setiap tempat memiliki energi tersendiri. Kadang bukan jahat, hanya terluka dan belum terselesaikan,” ujar Surya Utama dengan nada teduh. Ia menegaskan, ritual ini bukan untuk menantang atau mengusir makhluk halus, melainkan membantu menenangkan energi yang tersisa agar tidak lagi mengganggu manusia.
Ritual dilakukan dengan menyiramkan air yang telah didoakan ke sejumlah titik yang diyakini sebagai pusat energi berat. Perlahan, udara di sekitar mulai berubah. Beberapa warga yang turut menyaksikan mengaku merasakan hawa yang lebih ringan. “Biasanya suasananya bikin merinding, tapi malam ini terasa damai,” ungkap salah seorang warga yang sudah lama tinggal di sekitar lokasi.
Surya Utama menuturkan, energi negatif akan terus muncul jika manusia terus menanamkan rasa takut. “Ketika manusia tenang dan tidak berpikir buruk, energi gelap akan kehilangan kekuatannya,” ujarnya. Ia juga berpesan agar warga menjaga pikiran dan niat baik agar keseimbangan spiritual di tempat itu tetap terjaga.
Kini, tempat yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan angker mulai berubah citranya. Warga tidak lagi menghindar, bahkan mulai membersihkan area tersebut bersama-sama. Upaya Sang Petarung Ghoib tak hanya menetralkan energi, tapi juga menumbuhkan keberanian dan kesadaran bahwa harmoni antara alam nyata dan alam tak kasatmata bisa dijaga dengan ketenangan hati dan keyakinan.
